Rabu, 13 Februari 2013

"clash of the titans" Ala Jawa barat

“Pertempuran Para Dewa”
Agaknya begitu yang sedang terjadi di Jawa Barat saat ini. Sebagian media lain menyebutnya dengan istilah Perang Bintang. Pemilu Jawa Barat kali ini memang dipenuhi dengan kandidat yang berasal dari dunia hiburan. Wajah dan nama yang tadinya hanya akrab dengan masyarakat melalui layar kaca, sekarang sedang mencoba peruntungan mereka di dunia politik. Berita mengenai pemilihan Gubernur Jabar pun ramai diberitakan berbagai media. Kandidat yang turun memang bukan sembarang kandidat, mereka adalah tokoh dengan potensi dan kompetensi yang diperhitungkan. Itulah sebabnya pemilu Gubernur Jabar ini menjadi pemilu yang disorot oleh seluruh rakyat Indonesia, setelah pilgub DKI tentunya.
Berikut adalah profil singkat kelima pasang “Titans” yang akan bertempur di pilgub Jabar Februari mendatang (urutan berdasarkan nomor peserta pilgub) :
1. Dikdik Mulyana - Cecep Suryana
1359270197398619400(gambar dari berbagai sumber)
Dikdik adalah tokoh yang lahir di Bandung, 14 Juni 1955, beragama Islam dan asli keturunan Sunda Jawa Barat. Ia memperoleh pendidikannya di Akademi Kepolisian 1978. Selepas menamatkan studinya, Dikdik menempati beberapa jabatan strategis di dunia kepolisian, diantara lain Kadit Serse Polda Kasel, dan Wakapolda Kasel. Saat ini, Dikdik merupakan Kapolda Polri yang baru diangkat 27 januari lalu menggantikan Kapolda sebelumnya. Namun pengangkatannya sempat mengagetkan masyarakat Kepri disebabkan oleh isu telegram rahasia.
Cecep adalah sosok yang dibesarkan di keluarga militer. Sedari awal, Cecep sudah berkecimpung di dunia pemerintahan. Karirnya di awali dengan posisi Camat, dan berakhir di jabatan Sekretaris Daerah Kab. Indramayu. Selain itu, Cecep pernah pula menjadi Komandan Satpol PP Indramayu pada tahun 1987.
Dikdik dan Cecep merupakan satu-satunya pasangan yang maju secara independen di pilgub jabar. Dukungan suara faktual terhadap pasangan ini sempat dinilai kurang oleh KPU Jabar. Namun akhirnya, Dikdik dan Cecep bisa menutupi kekurangan suara tersebut di tenggat waktu yang ditentukan sehingga KPU Jabar mengesahkan mereka sebagai kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar dengan nomor urut 1. Di polling Cagub Jabar yang dilakukan oleh berbagai institusi, pasangan ini menempati urutan terbawah. Walaupun mengedepankan independensi dalam pencalonannya, sepertinya pasangan ini belum banyak dikenal oleh masyarakat Jawa Barat.
2. Irianto Syafiuddin - Tatang Farhanul
13592713281499646985(gambar dari berbagai sumber)
Irianto atau biasa dikenal dengan sebutan Yance. Yance adalah anak ke-14 pasangan H. Mursyid Ibnu Syafiuddin dan Hj. Nyi Iyeng yang lahir pada 27 Oktober 1955. Yance menghabiskan masa kecilnya di Indonesia Timur, tepatnya di kota Ambon. Yance sempat menjabat sebagai Bupati Indramayu periode 2000-2005.  Saat ini, Yance masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2009.
Tatang adalah politikus yang berasal dari PPP. Tatang adalah mantan Bupati Tasikmalaya yang menjabat selama lima tahun mulai dari tahun 2001 hingga 2006. Ia berniat mencalonkan diri kembali di periode berikutnya namun gagal. Namanya sempat disebut-sebut terlibat dalam kecurangan pemilihan Bupati di tahun 2001. Tatang dituding berpihak kepada salah satu calon dengan mengirimkan 100.000 kartu pos bergambar salah satu kandidat kepada para penerima BLT, pengurus RT/RW, dan aparat desa se-Kabupaten Tasikmalaya.
Yance dan Tatang maju di pilgub Jabar dengan dukungan parta Golkar. Yance memang nama yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, tetapi berpasangan dengan Tatang agaknya kurang mendongkrak pasangan ini ke tingkat popularitas yang diinginkan. Terlebih kasus yang dialami oleh Tatang di pemilihan Bupati Tasikmalaya lalu yang sempat menjadi isu populer di masyarakat Tasikmalaya. Pasangan ini disahkan oleh KPU Jabar sebagai Pasangan dengan nomor urut 2.
3. Dede Yusuf - Lex Laksamana
13592747491083686255(gambar dari berbagai sumber)
Dede adalah tokoh kelahiran Jakarta, 14 September 1966. Ia dikenal sebagai aktor film laga Indonesia. Selain itu, Dede juga pernah melakoni profesi foto model,  presenter, produser dan sutradara. Kemudian, Dede merambah dunia politik sebagai anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) selama periode 2004-2009. Saat ini, Dede masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jabar mendampingi Ahmad Heryawan.
Lex adalah mantan Setda (Sekretaris daerah) Jawa Barat. Ia menghabiskan masa kecilnya di Bandung hingga pendidikan tinggi. Karinya banyak berada di wilayah perairan dan sumber daya alam. Diawali dengan jabatan Direktur Irigasi Dep. PU di tahun 1977, hingga terakhir menjabat sebagai Sekretaris Daerah Jawa Barat. Sayangnya tak banyak info personal mengenai karakter maupun kepribadian Lex Laksamana yang diekspos ke publik.
Dede dan Lex adalah salah satu calon incumbent di pilgub Jabar. Mereka diusung penuh oleh Partai Demokrat dan beberapa partai lainnya. Walaupun didukung oleh partai besar, banyak yang berpendapat bahwa kisruh nasional parta demokrat akan memberi efek domino bagi perwakilannya di daerah lain, termasuk pasangan Dede dan Lex ini. Selain itu salah satu Pengamat politik UI, Iberamsjah mengatakan, warga Jabar lebih mengenal Dede sebagai artis ketimbang pemimpin. Hal tersebut tentu akan memberatkan langkah Dede ketika ia memutuskan untuk maju sebagai calon utama dalam pilgub jabar.
4. Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar
135927348820096355(gambar dari berbagai sumber)
Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa dengan Kang Aher. Aher adalah gubernur incumbent yang ikut meramaikan pesta demokrasi di Jawa Barat. Aher merupakan putra asli tanah pasundan yang tinggal di pesisir pantai Jawa Barat. Selama masa menjabat, Aher berhasil memimpin Jabar memperoleh 92 penghargaan dari berbagai bidang. Penghargaan yang paling ramai dibicarakan media adalah predikat Wajar Tanpa Pengecualian yang berhasil diperoleh saat pelaporan pertanggungjawaban keuangan pemprov Jabar. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh BPK dan Pemerintah Pusat. Selain itu, Aher juga dikenal sebagai gubernur yang suka bekerja keras. Ia biasa melewatkan hari kerjanya dengan mengunjungi 4-5 lokasi di daerah pemerintahannya, hingga kemudian baru pulang ke rumah dinas di atas pukul 12 malam. Sayangnya, pencitraan Aher tak sebaik Jokowi, padahal kinerjanya sama atau bisa jadi lebih baik.
Deddy Mizwar adalah tokoh yang sudah tidak asing lagi di masyarakat. Namanya selalu bersanding dengan film-film yang berkualitas. Karya-karyanya seringkali menyentuh isu nasionalisme yang dikemas dengan apik, unik, bahkan tak jarang satire seperti yang ada di film Nagabonar Jadi Dua. Di dunia perfilman, Deddy Mizwar dikenal sebagai pribadi yang memiliki idealisme dan selalu berjuang mempertahankannya. Hal tersebut tercermin dari film layar lebar maupun serial yang ia sutradarai. Karyanya selalu berisi muatan yang bergizi dan tak asal mengikuti kemauan rating seperti sutradara kebanyakan. Pencalonan Deddy Mizwar sempat menghebohkan, sebab ia terkenal sebagai tokoh yang independen. Mengenai hal tersebut, Deddy Mizwar memiliki jawaban menarik, “Andaikata ada orang yang menunggangi saya dan karena ditunggangi saya ada manfaat untuk masyarakat yang sangat besar, maka jangan tunggangi saya 5 tahun. Tunggangi saya 20 ribu tahun”
Aher dan Deddy merupakan pasangan Cagub Jabar dengan nomor urut empat. Disebut-sebut pasangan ini merupakan salah satu calon terkuat yang akan memenangkan pilgub Jabar di Februari mendatang. Banyaknya penghargaan yang diterima oleh provinsi Jawa Barat menjadi bahan publikasi utama bagi pasangan ini. Akan tetapi, seperti biasa majunya artis ke kancah politik terkadang masih diragukan oleh beberapa pihak.
5. Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki
13592725171217798840(gambar dari berbagai sumber)
Rieke mengawali karirnya di industri hiburan, melalui film dan teater. Namanya dikenal luas ketika memerankan tokoh Oneng, gadis blo’on dan terlalu lugu yang merupakan istri seorang sopir Bajaj bernama Bajuri. Saat menjadi artis, Rieke sempat menuai kontroversi ketika membatalkan pernikahannya dengan seorang lelaki, kemudian menikah dengan laki-laki lain yang menjadi suaminya saat ini. Rieke kemudian memulai debut politiknya sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Hingga saat ini, Rieke dikenal sebagai aktivis feminis oleh kebanyakan masyarakat.
Teten adalah tokoh yang lahir di Garut, Jawa Barat. Teten mengenyam pendidikannya di IKIP Bandung jurusan Kimia. Selama ini, Teten dikenal sebagai tokoh independen yang tidak berafiliasi dengan parta manapun. Ketika memutuskan maju sebagai Wakil Gubernur, banyak masyarakat yang menyayangkan sebab dengan kapabilitas yang Teten miliki, ia diharapkan mampu memberi kontribusi lebih daripada sekedar Wakil Gubernur.
Rieke dan Teten adalah pasangan yang diusung oleh PDIP. Mengikuti jejak Jokowi-Ahok, pasangan ini menjadikan kotak-kotak sebagai trademark mereka. Namun sepertinya hal tersebut belum memberikan dampak yang signifikan terhadap persepsi masyarakat Jawa Barat. Jokowi dan Ahok menang di Jakarta disebabkan oleh figuritas yang kuat, sedangkan walaupun Teten berprestasi baik di lembaga ICW, tokoh Rieke masih sering dipandang miring tentang isufeminis yang diangkatnya. Terlebih ketika Rieke memutuskan mundu dari partai islam PPP kemudian berpindah ke PDIP. Bagaimanapun, isu agama tetap menjadi isu yang signifikan di dunia perpolitikan, apalagi dengan karakteristik masyarakat Jabar yang terkenal agamis.
Sekian profil singkat kelima Titans yang akan ditentukan nasibnya di Februari mendatang. Semoga ulasan singkat ini dapat membantu Anda menentukan sikap dalam memilih. Sebab kebenaran adalah keberpihakan.

2 komentar:

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di Kharedox.
Salam persahabatan.